Keinginan salesperson untuk melakukan follow up terhadap prospek akan mengalami kegagalan apabila ia tidak mampu mendapatkan komitmen dari prospek saat proses sebelumnya. Ini sudah amat sering terjadi dalam dunia sales. Karena, jika tidak ada komitmen dari prospek, salesperson yang berusaha untuk mem-follow up prospek tersebut pun tidak akan berhasil. Contoh, Anda mengira dengan menghubungi prospek pada pukul 08.30 WIB, Anda akan berhasil menghubungi prospek. Nyatanya, pada jam tersebut, prospek akan selalu sibuk untuk urusan internal. Apabila Anda memaksa untuk menghubungi prospek pada jam tersebut, sudah pasti follow up akan selalu gagal.
Salesperson yang melupakan interaksi dengan prospek atau proses pendekatan dan negosiasi yang tidak memiliki komitmen untuk melakukan apapun pada kesempatan selanjutnya, hanya akan membawa Anda pada hasil yang sama. Tanpa komitmen, Anda akan menghabiskan waktu berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan untuk menunggu proses selanjutnya. Bukan hanya tentang komitmen untuk follow up, tetapi ini juga akan berimbas pada komitmen untuk pengambil keputusan membeli atau tidak. Yang terbutuk dari proses ini adalah ketika Anda hanya menghadapi proses tanpa komitmen dan berakhir pada upaya tanpa hasil apapun atau menjadi aktivitas membuang waktu.
Di sisi lain, Anda harus terus menghubungi dan menjaga interaksi atau agar mendapatkan komitmen dari prospek. Media yang variatif ini pun mengharuskan Anda untuk menghubungi prospek baik melalui email, SMS/chat maupun telepon. Dengan harapan Anda akan mendapatkan jawaban dan komitmen dari prospek sehingga mampu mencapai closing deal. Proses follow up tanpa komitmen yang sudah sampai tahap closing deal, bukan berarti Anda sudah selesai.
Jika pada proses selanjutnya yaitu negosiasi Anda kembali gagal untuk mendapatkan komitmen dari prospek, maka hal yang sama akan kembali terjadi kepada Anda. Jadi, usahakanlah untuk mendapatkan komitmen untuk semua proses yang Anda hadapi dalam perjalanan proses agar penjualan dapat diciptakan. Karena, penjualan terjadi karena serangkaian hubungan dan komunikasi dengan prospek. Hubungan dan komunikasi ini pun haruslah yang disertai dengan akhir yang disertai komitmen. Jika Anda gagal mendapatkan komitmen baik untuk follow up maupun saat negosiasi. Maka Anda akan mengalami kesulitan dan juga proses yang sangat panjang.
Ilustrasi (c) Unsplash.com