Personalisasi marketing adalah merupakan kebutuhan penting bagi perusahaan untuk bisa memasarkan produk dengan baik. Hanya saja, terkadang personalisasi yang dilakukan sangat tidak relevan dengan konteks yang ada dengan kebutuhan saat ini. Perkembangan perangkat seperti smartphone dan tablet memang memperluas perusahaan untuk mempercepat keinginan melakukan personalisasi marketing. Akan tetapi, didalam usaha tersebut, masih ditemukan beberapa kesalahan yang akhirnya membuat personalisasi marketing gagal tercapai. Lalu, bagaimana cara perusahaan mengantisipasi kegagalan dalam personalisasi marketing? Berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan
1. Mengumpulkan semua data
Mengintegrasikan data untuk menjadi rujukan silang dari semua sumber data baik data mengenai kontak, aplikasi dan transaksi akan sangat membantu perusahaan membuka peluang dalam melakukan personalisasi marketing yang lebih baik. Lumrahnya, kegagalan terjadi karena banyak data yang sudah tidak relevan yang berkaitan dengan pelanggan. Jika ingin mempersonalisasikan data lebih baik lagi, perusahaan dapat mengimplementasikan CRM guna mengumpulkan semua data-data tersebut.
2. Belajar dari pengalaman
Buatlah segmen pelanggan berdasarkan perilaku, minat, kebutuhan, demografi dan psikografis selama mereka menjadi pelanggan Anda. Dengan melakukan segmentasi dan kemudian Anda melakukan analisa perilaku pelanggan lama yang Anda miliki, maka perusahaan dapat memprediksi apa saja tindakan-tindakan yang akan menciptakan profil-profil tertentu.
Sebagai contoh, ketika Anda memiliki banyak pelanggan yang melakukan pembelian terhadap produk Anda, Anda dapat mempersonalisasikan bagaimana cara mereka membeli produk Anda. Misal produk Anda adalah pakaian, Anda dapat memilah pelanggan berdasarkan kesukaannya apakah ia suka membeli atasan, model yang seperti apa, dan warna apa. Dari situ pula nantinya Anda dapat membuat metode marketing berdasarkan kategori-kategori kesuakaan pelanggan. Jika Anda tidak memiliki data, maka akan sulit bagi Anda menentukan program seperti ini, untuk itu diperlukan sistem yang bisa merekam semua aktivitas pelanggan.
3. Memantau sentimen pasar secara real-time
Dengan melacak feedback, obrolan secara real-time tentang perusahaan baik secara offline maupun online (khususnya), perusahaan dapat menerapkan analisa sentimen. Sehingga perusahaan dapat segera berbenah jika memang ditemukan sentimen negatif menurut pelanggan tentang perusahaan. Kesalahan terbesar perusahaan ialah ketika mereka berusaha mengabaikan segala sentimen negatif yang dianggap sepele.
Itulah tips-tips mengatasi kegagalan personalisasi merketing yang dapat kami berikan. Jika Anda memiliki tips lain, Anda dapat meninggalkan komentar dibawah ini. Atau jika Anda ingin mendapatkan tips terbaru dari kami, Anda dapat berlangganan secara gratis dengan mendaftarkan email Anda pada kolom subscribes.
Ilustrasi (c) Unsplash.com