Dalam setiap penjualan, kita pasti berada pada satu titik dimana kita terus mengejar prospek dan terus mempertahankan mereka agar tidak lepas. Hal ini selayaknya sebuah budaya dalam dunia sales. Tetapi, dalam proses tersebut, sales harus memiliki kekuatan untuk memilih dan bekerja dengan hati-hati untuk menemukan prospek yang memiliki peluang. Dengan sikap kehati-hatian pun, sales tidak akan bisa menemukan 100% lead yang akan melakukan pembelian. Tetapi, dengan cara ini, setidaknya proses akan berjalan lebih baik dibandingkan dengan mengumpulkan prospek yang asal-asalan.

Setelah memilih prospek, selanjutnya adalah bagaimana mengkualifikasikan prospek dan kapan Anda mengatakan “selamat tinggal” untuk prospek tersebut? Memang, bagi seorang sales yang menyukai tantangan, mereka tidak akan menyerah kepada siapa pun yang telah menunjukkan ketertarikan pada perusahaan. Ia akan berusaha untuk terus mendekati dengan baik agar ketertarikannya terhadap produk/layanan yang ditawarkan tidak terkikis. Bagaimana jika prospek ini tidak mengatakan “tidak”untuk mengakhiri usaha sales?

Secara garis besar, prospek yang tidak berani memberikan jawaban pasti akan menghabiskan waktu Anda hanya untuk satu prospek. Memang, ada banyak kemungkinan mereka tidak memberikan jawaban pasti. Seperti, mereka memiliki keinginan, tetapi ada kendala dari dirinya atau memang Anda bukanlah orang yang tepat untuk prospek tersebut.

Ketika Anda menemukan atau sedang berhadapan dengan prospek seperti ini, sudah waktunya bagi Anda sendiri yang mengambil keputusan untuk segera mengakhiri. Jika Anda membaca artikel kami sebelumnya, tentu Anda akan berpikir lebih cepat dibandingkan harus bertahan dengan prospek seperti ini.

Ketika Anda merasa tidak yakin dengan seorang prospek, yang harus Anda ingat kembali adalah apakah prospek tersebut memenuhi syarat prospek berkualitas atau tidak. Jika tidak segera tinggalkan.

Waktu yang tepat untuk meninggalkan prospek seperti ini adalah ketika Anda sudah benar-benar menghabiskan waktu yang hterlalu panjang hanya untuk prospek seperti ini. Lihatlah kembali proses-proses yang dilalui ketika Anda menemukan prospek berukalitas, berapa waktu terpanjang yang Anda habiskan untuk sales berkualitas tersebut untuk bernegosiasi dengan Anda. Jika sudah melebihi waktu terpanjang tersebut, pada saat itu juga menjadi waktu yang paling tepat untuk mengakhiri diskusi dengan prospek tersebut.

Perlu Anda ingat, menghadapi prospek yang tidak berkualitas seperti ini adalah merupakan usaha sia-sia untuk Anda. Jika diibaratkan, tidak memiliki prospek adalah lebih baik jika harus berhadapan dengan prospek seperti ini.

Ilustrasi (c) Unsplash.com