Email marketing memang bukanlah hal baru dalam dunia pemasaran, tapi hingga saat ini email marketing masih menjadi pilihan perusahaan untuk memasarkan produk. Berbicara tentang email marketing, jika kita menelusuri lebih jauh lagi, yakni pada tahun 2013 lalu, berdasarkan data yang dilansir oleh Thedma, sebesar 66 persen customer online melakukan pemesanan dari email yang mereka terima. Persentase ini merupakan hasil tertinggi dibandingkan dengan penawaran secara langsung baik melalui surat, katalog maupun postcards.
Dari data tersebut juga menghasilkan bahwa pada kenyataannya kesuksesan email marketing bergantung dengan usia penerima.
- Usia 18-24 tahun: lebih sedikit yang melakukan pemesanan dari email.
- Usia 45-54 tahun: mendominasi pembelian melalui email
- Mengapa demikian? Jika digabungkan dengan beberapa hasil riset lainnya, menunjukkan hasil bahwa anak-anak muda meninggalkan email dan lebih menggunakan instant messaging.
- Sedangkan untuk orang-orang dengan usia 45 tahun keatas lebih sedikit yang menggunakan social media. Mereka cenderung menggunakan internet dan menghabiskan waktu untuk mengakses email mereka. Mereka lebih cenderung menggunakan email untuk komunikasi dengan rekan-rekan kerjanya dibandingkan dengan menggunakan instant messaging.
Pola para pengguna email untuk target marketing
Email marketing akan selalu berkutat pada bagaimana menjangkau orang-orang yang tepat, tapi konsep ini perlahan mengalami perubahan. Dimana email marketing menjelma sebagai alat untuk mengetahui seseorang yang dikonversi untuk meningkatkan performa.
Dulu, email pelanggan dikumpulkan saat seseorang melakukan pendaftaran atau bergabung dalam suatu website. Setiap orang yang terdaftar, tanpa harus meminta izin kepada pengikut atau subscriber perusahaan mengirimkan email secara brutal. Dengan asumsi, semakin banyak orang yang menerima email, semakin besar peluang mereka melakukan pesanan.
Hanya saja, saat ini pengguna juga sudah lebih cerdas, mereka cenderung akan menandai email perusahaan sebagai spam lantaran pengguna menerima email yang tidak sesuai dengan harapannya. Pengguna pun hanya akan mempertahankan email dari perusahaan yang memberikan konten lebih relevan dengan yang mereka inginkan.
Melihat kondisi tersebut, untuk saat ini perusahaan harus bisa mengoleksi email pelanggan yang benar-benar sesuai dan dapat memanjakan pelanggan dengan mengetahui apa yang mereka inginkan. Integrasi antara email dengan pelacakan pelanggan adalah merupakan upaya yang tepat untuk melihat bagaimana tindakan pelanggan setelah mereka menerima email. Ini bukan berarti email marketing saat ini sudah tidak efektif lagi. Namun, cara ini adalah merupakan cara yang lebih tepat untuk menjaga nama baik perusahaan dan menjangkau pelanggan yang tepat pula.
Keberhasilan email marketing adalah disaat Anda benar-benar mengetahui target pelanggan yang Anda miliki. Dengan ratusan alamat email pelanggan yang Anda miliki sangat tidak mungkin apabila Anda melakukan pengecekan secara manual. Dibutuhkan sales marketing automation untuk mengerjakan hal ini untuk mempercepat kinerja perusahaan dan menyasar pelanggan yang tepat pula. Anggapan bahwa email marketing sudah tiada pun adalah anggapan yang salah, hanya saja Anda perlu menerapkan email marketing dengan cara yang benar. Bagaimana menurut Anda?