Pernahkah Anda berpikir untuk menciptakan kondisi urgensi yang tidak terlalu mencolok untuk prospek Anda yang belum memastikan keputusannya? Jika belum pernah, saat ini adalah waktu yang tepat untuk Anda segera menciptakan sebuah kondisi dimana prospek yang menunjukkan minat yang sangat besar untuk produk Anda segera melakukan pembelian.
Menciptakan urgensi seperti ini tentu memiliki banyak manfaat untuk Anda maupun prospek. Jika dilihat dari sisi Anda sendiri, semakin cepat closing semakin hemat waktu Anda. Sedangkan bagi prospek akan mempercepat penyelesaian masalah yang tengah dihadapi.
Sebaliknya, bagi Anda yang tidak segera menciptakan kondisi untuk menutup negosiasi yang lebih cepat, berapa lama lagi Anda akan menunggu prospek mengambil keputusan pembelian? Seminggu, dua minggu, sebulan, dua bulan atau tiga bulan? Jika Anda meleset, Anda justru akan mengalami kerugian karena bisa saja prospek tersebut ternyata telah menemukan produk/layanan baru dari kompetitor.
Dalam kasus tersebut, merupakan tugas Anda untuk memastikan bahwa prospek harus benar-benar memahami kondisi yang dialaminya saat ini agar segera menetapkan pembelian saat ini juga. Sebagai contoh, ketika Anda melakukan panggilan kepada prospek yang sudah memiliki minat yang sangat besar untuk membeli produk Anda, coba ungkapkan kepada mereka apakah mereka menyadari bahwa banyak waktu yang akan mereka hilangkan jika mereka tidak melakukan pembelian saat ini. Ini bukan berarti pemberian diskon terhadap produk Anda ketika mereka bersedia melakukan pembelian saat itu juga.
Tetapi, yang harus Anda tanamkan kepada mereka bahwa apa yang Anda lakukan saat ini untuk menyegerakan pembelian adalah merupakan sikap pemberian bantuan kepada prospek. Berikan sedikit gambaran, ketika mereka tidak melakukan pembelian saat ini, berapa lama waktu yang akan ia habiskan untuk memikirkan adalah sama dengan kerugian untuk dirinya sendiri. Contohnya Anda memiliki bukti bahwa kompetitor prospek telah memiliki produk yang sama dengan produk Anda tetapi melakukan pembelian. Coba mengatakan kepada mereka dengan dilengkapi bukti misal, "Pak, kompetitor bapak telah menggunakan produk seperti ini, dari hasil riset saya, perusahaan kompetitor mengalami perbaikan dari segi finansial perusahaan. Jika bapak tidak segera menerapkan, kompetitor bapak akan terus meningkat, sedangkan bapak masih belum. Karena saya yakin bapak juga ingin terus memperbaiki kinerja perusahaan, saya sarankan bapak bisa mengambil keputusan sekarang."
Ketika prospek menyadari hal tersebut disitulah nilai urgensinya, kemungkinan besar prospek melakukan pembelian saat itu juga akan terbuka lebar. Karena, ia merasa bahwa solusi yang ditawarkan produk tersebut adalah benar-benar untuk kepentingannya bukan kepentingan penjualan Anda.
Itulah cara menciptakan urgensi kepada pelanggan. Jangan lupa ikuti terus blog kami dan dapatkan tips-tips terbaru lainnya setiap hari. Anda juga dapat berlangganan secara gratis dengan mendaftarkan email pada kolom subscribes dibawah ini.
Ilustrasi (c) Flickr.com Creative Commons