Cold calling dianggap sebagai strategi yang sudah tidak begitu penting dalam pemasaran dan pendekatan terhadap prospek. Akan tetapi, jika Anda memiliki strategi cold calling yang baik, maka cara ini akan tetap efektif untuk menghasilkan prospek yang berkualitas. Memang, banyak perusahaan yang gagal menjalankan strategi cold calling, karena menjalankan metode panggilan yang salah. Contoh, apa yang dilakukan oleh perbankan baru yang mencoba mencari nasabah, prospek tidak mengenal siapa mereka, tiba-tiba menelpon dan menawarkan produk, tentu cold calling yang mereka lakukan akan gagal. Namun, akan berbeda jika prospek sudah mengenal Anda, ini akan jauh lebih mudah untuk melakukan cold calling. Sebagai tambahan strategi dalam cold calling yang akan Anda lakukan, berikut adalah bagian penting dalam cold calling yang harus Anda terapkan.
1. Meminta kartu nama prospek melalui event
Sebelum Anda bermodalkan internet untuk mendapatkan informasi data prospek, sebaiknya Anda melakukan cara yang lebih baik dengan memanfaatkan event-event untuk meminta kartu nama dan sekaligus berkenalan. Selanjutnya, Anda dapat melakukan cold calling dengan target yang menurut Anda memiliki potensi untuk menggunakan produk Anda. Jangan memaksa untuk menghubungi target yang sudah mengatakan tidak. Cukup lakukan satu kali, kemudian buatlah pesan sebelum menutup panggilan untuk menghubungi Anda jika membutuhkan produk/layanan seperti yang Anda miliki.
2. Melakukan riset produk dan layanan untuk menemukan target
Riset produk dan layanan dapat membantu Anda menemukan target. Mengapa, dari produk dan layanan yang Anda miliki saat ini, seperti apa demografi pelanggan yang ingin Anda dapatkan. Sehingga, ketika Anda sudah melakukan panggilan, orang yang menerima panggilan Anda ini memiliki potensi untuk melakukan pembelian bukan hanya asal tebak dan asal tekan nomor untuk menawarkan produk.
3. Jika dari rekomendasi, sebutkan orang yang memberikan nomor target (nomor pribadi)
Ketika Anda berada dalam jaringan, tak sedikit orang yang akan memberikan kontak rekannya. Hal seperti ini merupakan bagian dari rekomendasi yang dihasilkan dari jaringan. Untuk itu, pastikan Anda menyebutkan siapa yang memberikan informasi siapa yang telah memberikan nomor target. Dengan cara ini, target akan lebih siap untuk mendengarkan dan tidak akan menganggap Anda sebagai orang asing yang tidak memiliki etika dalam memasarkan produk/layanan.
Ilustrasi (c) Unsplash.com