Pekanbaru menjadi tuan rumah dalam forum yang bertajuk Smart City & Smart Economy untuk meningkatkan daya saing menghadapi MEA yang berlangsung pada 11 April 2017 lalu. Forum ini dibuka oleh Kepala Bapeda Kota Pekanbaru Yoserizal untuk mewakili Walikota Pekanbaru.
Dalam forum ini, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Pekanbaru, Siti Afsia menyebutkan bahwa Smart City adalah sebuah konsep yang harus diwujudkan di seluruh daerah di Indonesia. Untuk menciptakan Smart City ini daerah juga harus memiliki sistem teknologi yang cerdas dan terintegrasi dengan baik. Perlu diketahui, di beberapa kota di Indonesia sudah ada yang menerapkan sebuah platform untuk kemudahan kepada warganya yang berbasis online yang merupakan salah satu bagian dari Smart City.
Sesuai tema, pada kesempatan ini Forum tidak hanya berisi kajian untuk mewujudkan konsep Smart City, tapi juga Smart Economy. Konsep ini ditujukan untuk menggali potensi, memanfaatkan kondisi dan situasi dan mengelola sumber daya untuk dikonversi menjadi sesuatu yang bernilai ekonomi. Vany Tamarind yang menjabat sebagai Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran Bank Indonesia mengatakan, kedepannya teknologi akan merubah cara orang-orang melakukan transaksi. Jika saat ini kebanyakan melakukan transaksi dengan menggunakan uang tunai, nantinya kebutuhan akan uang tunai akan diubah dengan penggunaan uang non-tunai atau menggunakan kartu pintar.
Dari sisi perusahaan sendiri, PT Sejahtera Group sangat mendukung konsep Smart City di Indonesia. Sebagai perusahaan yang juga menyediakan infrastruktur dan aplikasi, konsep Smart City adalah konsep yang memang sudah seharusnya diterapkan di Indonesia mengingat animo masyarakat untuk kecepatan dalam berbagai informasi sudah menjadi kebutuhan.
Masyarakat membutuhkan pengurusan segala sesuatu dengan mudah tanpa membuang waktu. Sebagai contoh, banyak masyarakat yang ingin melakukan pendaftaran akte kelahiran untuk anak mereka. Kebanyakan dari mereka juga tidak ada waktu untuk memproses karena mereka harus bekerja. Jika pemerintah kota atau kabupaten memiliki sistem yang terintegrasi berbasis mobile. Masyarakat cukup mengisi formulir melalui aplikasi pemerintah kota/kabupaten untuk pengurusan akte tersebut. Masyarakat pun bisa melacak proses pembuatan akte tersebut melalui smartphone mereka.
Ada banyak aplikasi yang bisa diciptakan oleh pemerintah kota/kabupaten untuk mewujudkan Smart City ini baik aplikasi transportasi, aplikasi laporan masyarakat dan aplikasi-aplikasi lain. Semua aplikasi tersebut bukanlah sesuatu yang mustahil untuk saat ini. Konsep Internet of Things yang sudah digagas beberapa tahun lalu kini sudah menampakkan wujudnya. Begitu pula dengan aplikasi untuk kebutuhan masyarakat untuk menciptakan Smart City.
"Smart City itu pada dasarnya harus dilakukan dengan teratur dan direncanakan. Dan aplikasi-aplikasi yang diimplementasikan harus Mobile oriented. Dimana, mobile oriented ini merupakan solusi untuk mewujudkan Smart City” ungkap VP Marketing dari PT. Sejahtera Group, Joseph Simbar. “Ada empat poin utama untuk memulai Smart City, diantaranya adalah Experience Oriented, Solutions Oriented, Fully Digitized dan Seamless Integrations” pungkasnya
Dalam kesempatan tersebut, Joseph Simbar yang mewakili PT. Sejahtera Group menjadi salah satu tamu kehormatan untuk menjadi salah satu narasumber untuk memberikan solusi bagaimana mengimplementasikan Smart City Solutions dengan baik dan tepat. Dalam kesempatan ini pula turut hadir narasumber-narasumber lainnya dari IBM, Telkomsel dan Bank Indonesia.