Proses penjualan yang membutuhkan waktu yang sangat panjang terkadang membuat salesperson merasa kurang yakin dengan apa yang sedang dikerjakan. Mereka cenderung ingin segera mengakhiri proses dengan atau tanpa hasil. Padahal keputusan seperti ini adalah keputusan yang sangat tidak bijaksana untuk diambil. Karena, mengambil tindakan dan keputusan seperti ini hanya akan menjadikan salesperson selalu terjatuh pada kesalahan yang sama.
Menjadi salesperson, Anda harus menjadi orang yang gigih untuk mengikuti setiap proses dan juga harus mengerti kapan harus mengambil tindakan. Gigih atau pantang menyerah ketika mendapatkan penolakan dari prospek menjadi satu keharusan bagi salesperson. Karena, jika salesperson mudah menyerah, peluang yang sebenarnya sudah berada di depan mata pun dapat hilang begitu saja. Contohnya, prospek A sudah sangat yakin dengan produk Anda, ia sudah ingin menghubungi Anda untuk melakukan pembelian. Namun ia lupa karena ada kesibukan. Jika Anda menyerah dan berhenti memfollow up pada posisi ini dan di saat yang sama prospek mendapat penawaran dari kompetitor, peluang Anda pun akhirnya hilang. Karena prospek menganggap Anda sudah melupakannya.
Kejadian seperti ini sangat sering terjadi dalam dunia sales. Jika Anda mudah menyerah, jadi jangan pernah berharap dapat mencapai hal besar dalam proses penjualan yang Anda ikuti. Penolakan pun juga hanya berupa ujian untuk Anda yang apabila berhasil melewati fase penolakan ini, kemampuan Anda untuk meningkatkan kekuatan mental pun akan semakin membaik. Penolakan juga dapat menjadikan Anda lebih berhati-hati serta belajar untuk mengakui dan mencari titik masalah yang dihadapi.
Ketika suatu saat Anda sudah berhasil memperkuat keyakinan dalam menjual dan menjadi salesperson yang pantang menyerah, hal selanjutnya yang harus Anda pelajari adalah pandai dalam memeriksa keadaan untuk menentukan waktu berhenti menjalani proses. Mengapa Anda harus pandai menentukan waktu yang tepat dalam mengakhiri proses? Seperti pada contoh di atas, Anda yang menyerah terlalu dini berpotensi untuk kehilangan peluang besar yang sebenarnya sudah dalam genggaman Anda. Dikarenakan tidak ada suatu sistem yang mengawal proses dengan prospek tersebut, Anda pun mengambil langkah yang kurang bijak. Sesuatu yang seharusnya perlu Anda tindak lanjuti justru ditinggalkan.
Oleh sebab itu, menggunakan sistem yang dapat menyimpan data proses dengan prospek serta sistem yang dapat membantu Anda untuk melakukan lead scoring, prospecting prediction itu sangat penting. Dengan sistem ini Anda dapat menentukan waktu yang tepat untuk mengakhiri proses. Salah satu sistem yang dapat diimplementasikan untuk memudahkan dalam menentukan akhir proses baik itu closing deal atau closing tanpa kesepakatan adalah dengan Customer Relationship Management (CRM). Ingin mencoba CRM secara gratis untuk periode tertentu? Silakan hubungi kami di hi@sales1crm.com.
Ilustrasi (c) Unsplash.com