Anda pasti ingin selalu mencapai penjualan dalam setiap proses yang Anda lakukan dengan prospek. Sehingga, apapun yang dikerjakan dan saat menemukan target, Anda langsung ingin menekan proses hingga mencapai penjualan secepatnya. Padahal, untuk mencapai hasil penjualan, Anda tidak harus selalu berpikir atau membicarakan penjualan dengan prospek. Jika dalam pikiran Anda hanya menjual dan ingin menjual sebanyak mungkin, itu artinya Anda masih kurang profesional dalam menjadi salesperson.
Bagi salesperson profesional, pelanggan dan prospek adalah asset yang harus dihormati dan dijaga setiap waktu. Langkah yang diambli oleh salesperson ini pun tidak hanya pada menjual dan menawarkan saja. Salesperson akan lebih mendedikasikan waktunya untuk mendukung dan memberikan bantuan kepada prospek dan pelanggan dengan solusi yang paling tepat. Itulah sebabnya pelanggan lebih suka dengan salesperson profesional dibandingkan dengan sales yang memikirkan kepentingan sendiri melalui penawaran-penawaran yang tidak pernah berhenti berbicara.
Salesperson yang hebat selalu mengikuti pendekatan dan proses yang mengutamakan bantuan, bimbingan, pelatihan dan melengkapi orang lain. Mereka juga tahu kapan harus berhenti melakukan pendekatan untuk memberi waktu pada prospek agar dapat menjelaskan detail masalahnya dan mempersiapkan jawaban/solusi yang memang mereka butuhkan. Salesperson juga tahu, bahwa penjualan dapat mengalami perubahan dengan cepat dan berada di titik manapun baik siap dan tidak. Jika kita sudah tidak sanggup untuk menghadapi, saat itu pula kita membutuhkan bantuan.
Menolong/membantu akan mengubah cara kita dalam berpikir. Kita yang awalnya merasa paling pintar, disaat membutuhkan pertolongan tidak ada yang membantu, saat itu pula Anda sadar bahwa sudah salah. Mengubah diri untuk lebih banyak membantu membuat kita lebih percaya diri untuk menemukan solusi-solusi baru.
Dengan lebih banyak membantu, penjualan yang awalnya dianggap tidak mungkin menjadi lebih mungkin karena pelanggan /prospek menemukan sisi positif dari salesperson. Penilaian ini juga lah yang nanti akan membawa pada retensi penjualan yang berlipat melebihi estimasi salesperson itu sendiri.
Ilustrasi (c) Unsplash.com