Apakah Anda pernah merasa bahwa presentasi penawaran maupun penjualan yang Anda lakukan gagal? Apakah Anda sadar kesalahan yang telah dilakukan sehingga presentasi Anda tersebut gagal? Jika Anda belum menyadari hal tersebut, berikut adalah beberapa kesalahan terbesar dalam presentasi yang membuat Anda gagal menjaring pelanggan serta bagaimana Anda menghindari kegagalan tersebut.
1. Tidak memberikan penjelasan yang jelas mengapa Anda berbeda
Prospek Anda bukan hanya orang baru yang ingin menggunakan produk Anda. Bisa saja mereka sudah pernah menggunakan produk/layanan yang serupa dengan bisnis Anda sebelumnya. Jika mereka merasa bahwa produk/layanan yang Anda tawarkan tidak ada bedanya dengan yang sebelumnya, mereka akan berpikir dua kali untuk pindah dan menggunakan produk/layanan Anda. Untuk itu, buktikan bahwa ada perbedaan yang sangat mendasar antara produk/layanan yang Anda miliki dengan milik kompetitor.
Bagaimana cara agar Anda dapat menjelaskan perbedaan tersebut? Yang perlu Anda lakukan ialah dengan membuat pesan sederhana yang mampu merangkum semua perbedaan yang Anda miliki. Sebagai contoh Anda dapat menggunakan cerita pelanggan yang mengalami masalah serupa dengan prospek dan menceritakan solusi yang Anda berikan dan bagaimana solusi Anda tersebut berhasil menyelamatkan bisnis pelanggan Anda. Untuk mencarikan solusi yang tepat, maka Anda harus berani bertanya masalah utama yang ingin mereka pecahkan. Jika Anda memiliki solusi, tawarkan solusi tersebut. Jika memang memungkinkan, Anda dapat menawarkan masa percobaan selama proses negosiasi.
2. Terlalu banyak informasi yang memakan banyak waktu
Presentasi yang Anda lakukan hanya untuk mencari tahu apa produk dan layanan Anda. Selebihnya adalah untuk mencari tahu masalah pelanggan. Presentasi yang singkat bukan berarti tidak berbobot. Semakin pendek presentasi Anda, maka semakin banyak pertanyaan yang akan diajukan oleh prospek.
Jalan terbaik untuk mengatasi kondisi ini adalah dengan memberikan proporsi keunikan tersendiri dari produk/layanan Anda. Lebih banyak mencari nilai positif daripada informasi berbelit-belit yang tidak mengarah pada solusi untuk prospek Anda. Jika memungkinkan buatlah contoh nyata dari keunikan yang Anda miliki, tambahkan visualisasi yang sederhana tetapi memiliki relevansi yang paling mendekati keunikan yang Anda miliki. Dan yang terpenting, apa yang Anda berikan tersebut adalah yang benar-benar Anda miliki, jangan memberikan contoh yang sama sekali tidak Anda miliki karena akan merusak citra perusahaan dan Anda secara pribadi.
3. Menyajikan presentasi dengan poin yang salah
Presentasi bukan ajang jualan, jika Anda terlalu banyak menjual maka Anda telah salah dalam memulai presentasi Anda. Ingat, jika Anda ingin meningkatkan penjualan maka Anda harus berhenti berjualan. Anda mungkin dapat membaca artikel kami pada halaman ini untuk memahami maksud mengapa Anda harus berhenti berjualan.
Untuk mengatasi hal ini, yang harus Anda lakukan adalah berusaha untuk memposisikan diri Anda sebagai seorang pelanggan. Anda harus mencari contoh-contoh yang paling mudah dialami oleh pelanggan dan biarkan mereka membayangkan bagaimana Anda akan memberikan solusi yang dapat membantu/menguntungkan bisnis, keuangan maupun kehidupan pribadinya. Buatlah agenda untuk memberikan presentasi yang berisi seputar masalah, keinginan pelanggan dan solusi. Itulah kunci paling utama agar prospek yakin, mintalah feedback dari pelanggan Anda dan tanyalah apakah ada pengalaman yang sama dengan apa yang Anda sampaikan.
Ilustrasi (c) Pixabay.com | Wikimedia Creative Commons