Mengkonversi seorang lead menjadi pelanggan bukanlah perkara yang mudah. Sebagian besar salesperson menghabiskan waktu yang cukup panjang untuk bisa mencapai hal tersebut. Bagi seorang marketer pun juga mengalami hal yang sama, sebagian dari mereka harus menghabiskan biaya yang sangat besar untuk mendapatkan lead yang sesuai dengan kebutuhan sales. Kesulitan seperti ini pun membuat banyak salesperson yang bertanya-tanya, “bagaimana bisa meningkatkan konversi lead menjadi pelanggan jika mendapatkan prospek saja susah?”.
Sebelum kami membahas lebih jauh tentang trik dalam meningkatkan konversi lead menjadi pelanggan, kami akan memberikan sedikit gambaran untuk para salesperson baru yang masih belum paham seperti apa conversion rates ini berjalan.
Memahami proses conversion rates
Coba Anda bayangkan suatu kondisi di mana Anda mendapatkan 100 lead dalam satu bulan. Dari 100 lead ini pun adalah prospek yang dianggap sebagai prospek yang berpotensi mencapai penjualan. Namun, hal yang diinginkan ternyata tidak sesuai dengan kenyataan. Dari 100 lead yang didapat tersebut hanya 10 orang yang bisa mencapai status prospek. Jika Anda menganggap 10 prospek ini adalah calon pelanggan potensial, itu memang bisa. Tapi, apabila pada kenyataannya hanya 1 orang yang melakukan pembelian, maka conversion rates secara keseluruhan yang Anda dapatkan adalah 1%. Jumlah ini tentu sangat kecil untuk proses yang cukup panjang yang sudah dijalani.
Nah, dari penjelasan tersebut Anda sudah memahami bagaimana proses dalam menentukan conversion rates dalam penjualan. Lalu, bagaimana cara untuk meningkatkan kualitas conversion rates untuk penjualan? Berikut adalah beberapa tipsnya untuk Anda!
1. Nilai produk dan layanan yang lebih baik
Bisa jadi 50% dari total prospek yang sudah Anda miliki tidak menutup kemungkinan sudah pernah atau sedang menggunakan produk dari kompetitor. Untuk itu, Anda perlu menawarkan nilai yang lebih baik agar prospek yang didapatkan tersebut lebih yakin untuk menggunakan produk Anda. Jika nilai yang ditawarkan sama saja dengan kompetitor, tentu kesempatan untuk mencapai penjualan pun akan semakin kecil.
2. Menciptakan urgensi
Arahkan prospek Anda untuk segera mengambil tindakan untuk melakukan pembelian. Caranya adalah dengan menciptakan urgensi agar segera menggunakan produk atau layanan yang Anda miliki. Menciptakan urgensi bukan berarti memaksa, jadi Anda harus bisa membedakan dua hal tersebut. Contoh yang memaksa adalah, “Bapak akan kehilangan peluang jika tidak menggunakan sekarang, sebelum terlambat, saya sarankan agar Bapak melakukan pemesanan sekarang”. Menggunakan cara seperti ini tidak akan menciptakan urgensi, namun dapat menjadikan prospek tidak percaya dengan apa yang Anda tawarkan.
3. Meningkatkan kualitas hubungan dengan prospek
Prospek membutuhkan mitra dan solusi, ini adalah hal yang pasti. Dengan meningkatkan hubungan dengan prospek, Anda memiliki potensi yang lebih baik untuk meningkatkan konversi. Karena, dengan hubungan ini pelanggan lebih memahami siapa Anda, produk Anda seperti apa dan layanan yang akan diberikan nantinya bagaimana. Semua hal penting ini memberi pengaruh yang besar terhadap penjualan. Selanjutnya, hubungan akan memudahkan Anda untuk menawarkan solusi kepada prospek sesuai dengan kebutuhannya. Jika sudah sesuai, tentu penjualan akan di dapat dengan mudah.
Itulah tips untuk meningkatkan konversi dalam penjualan. Maksimalkan strategi menjaga hubungan dengan prospek menggunakan sistem berbasis cloud seperti CRM agar semua data-data prospek dapat tersimpan dalam satu tempat yang mudah untuk diakses kapan pun dan di mana pun. Selain mudah diakses, ada banyak fitur CRM yang akan Anda dapatkan jika diimplementasikan dengan cara yang benar. Berminat untuk menggunakan CRM? Silakan hubungi kami di hi@sales1crm.com. Tim kami siap untuk membantu Anda memilih sistem CRM yang tepat sesuai dengan bisnis Anda.