Bisnis sudah berjalan cukup lama, tetapi pertumbuhan seperti terhenti karena tidak berhasil membuat penjualan yang signifikan beberapa periode terakhir akan membuat kebanyakan start-up berada pada kondisi yang tidak menentu. Bagi sebagian start-up yang memiliki dana besar, mereka bisa mengalokasikan sedikit dana untuk membuat atau menjalankan marketing baru. Akan tetapi, bagi start-up yang berada pada posisi sebaliknya hal tersebut tidak akan bisa dilewati dengan mudah.
Jika start-up memutuskan untuk meminjam uang pada bank atau mencari investor baru untuk penambahan modal untuk marketing, berarti start-up tersebut mengambil risiko yang sangat besar untuk sebuah usaha yang belum memiliki perencanaan matang. Beruntungnya, ada cara yang lebih baik dibandingkan melakukan penarikan biaya baru untuk meningkatkan penjualan ketika perusahaan mengalami periode kelam.
Ya, caranya adalah ketika pelanggan lama yang dimiliki berhasil membawa pelanggan baru untuk Anda. Marketing yang dilakukan berbekal pada kepuasan pelanggan dengan cara marketing word-of-mouth, referral, blog post atau melalui pelanggan lama Anda yang pindah pada perusahaan baru. Jika Anda memiliki 1000 pelanggan dan 300 pelanggan Anda merasa puas dengan produk dan layanan yang Anda berikan, berarti ada potensi 300 pelanggan baru dari hasil referral/rekomendasi pelanggan lama Anda tersebut.
Jadi, ketika Anda ingin tumbuh disaat Anda memiliki dana marketing yang lebih kecil, sebaiknya Anda mulai berpikir untuk membuat pelanggan-pelanggan Anda senang dengan apa yang Anda berikan kepada mereka. Dengan kata lain, ide untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis adalah dengan fokus pada metrik untuk kepuasan pelanggan.
Satu kelemahan dalam proses ini, dimana Anda tidak akan merasakan manfaatnya hanya dalam hitungan minggu. Tetapi, jika Anda melakukan cara ini dengan benar, maka Anda akan merasakan manfaat jangka panjang dari bisnis Anda. Sedangkan ketika Anda tidak bisa membuat pelanggan puas, jangankan untuk tumbuh, pelanggan akan semakin berkurang dan memilih untuk beralih ke kompetitor yang menawarkan layanan lebih baik.
Ilustrasi (c) Pixabay.com