Bisnis yang terjadi saat ini tidak lepas dari bagaimana sales dan perusahaan memaksimalkan informasi data yang dimiliki. Dengan data, perusahaan dapat mencapai pertumbuhan maksimal atau bahkan semakin terpuruk karena kesalahan dalam memilih data. Jika Anda sering membuka Facebook, tentu Anda sering mendapatkan iklan tentang produk atau perusahaan yang masuk dalam daftar minat Anda. Hal tersebut terjadi karena Facebook memanfaatkan data Anda untuk menampilkan iklan tertarget dari perusahaan-perusahaan tersebut.
Bisnis Anda memang tidaklah sebesar Facebook saat ini, tetapi itu bukan alasan bagi Anda untuk tidak memaksimalkan data seperti yang dilakukan oleh Facebook. Yang perlu Anda lakukan adalah dengan memanfaatkan alat yang memiliki kemampuan prediktif dan analisa data. Ketika Anda tidak menggunakan alat prediktif dan analisa data, ini yang akan Anda lewatkan dan sebenarnya memiliki potensi besar dalam membangun kualitas bisnis Anda.
1. Hilangnya kesempatan untuk meningkatkan bisnis
Data dan analisa merupakan satu kesatuan yang akan membantu perusahaan dan mengubah cara kerja setiap elemen dalam perusahaan terutama untuk tim sales dan marketing. Dengan optimasi dua hal ini, perusahaan memiliki kemampuan untuk memprediksi penjualan, memperkirakan kebutuhan produksi atau pengadaan barang serta untuk meningkatkan efisiensi perusahaan terutama untuk menekan biaya operasional maupun marketing. Data juga akan memberi pengaruh terhadap bagaimana perusahaan menjaga kualitas produk, kualitas layanan dan kualitas pelanggan-pelanggannya yang nantinya akan memberi pengaruh besar terhadap peningkatan bisnis.
2. Hilangnya kesempatan mengurangi risiko
Risiko kehilangan pelanggan, risiko melayani prospek yang tidak tepat dan risiko-risiko lainnya dapat berimbas pada hasil yang tidak maksimal untuk meningkatkan kualitas bisnis. Itu yang akan terjadi kepada Anda yang tidak memaksimalkan data dan analisa dalam perusahaan. Ketika perusahaan bermain-main dengan kualitas data dan analisa, serta tidak dapat meningkatkan prediksi penjualan, ia akan selalu dihadapkan dengan kondisi dimana ia kehilangan pelanggan, melayani prospek yang tidak tepat dan sulit menemukan target pasar yang sesuai dengan core business perusahaan.
3. Menentukan strategi yang salah
Penjualan masih jauh dibawah target yang diberikan oleh perusahaan. Sedangkan tahun sudah memasuki bulan ke 10. Tim sales membuat analsia prediktif yang terburu-buru karena mengejar peluang mencapai target penjualan di akhir tahun. Dikarenakan analisa yang dilakukan sifatnya terburu-buru, tim sales pun akhirnya membuat strategi yang salah. Upaya untuk mengejar target pun berbuah pada kegagalan yang amat fatal. Ketika hal tersebut terjadi, bukan hanya sales dan marketing yang membuang waktu, perusahaan pun kehilangan banyak peluang karena enggan menggunakan alat prediktif data dan analisa.
Jika Anda tidak memiliki dana besar untuk mengunakan alat prediktif data yang murni untuk kebutuhan tersebut, Anda dapat memulailnya dengan salah satu alat yang memiliki kelebihan tersebut. Alat tersebut adalah Customer Relationship Management (CRM). Carti tahu lebih banyak tentang fungsi CRM ini dengan mengirimkan email kepada kami di hi@sales1crm.com.
Ilustrasi (c) Unsplash.com