Sales selalu bekerja besama-sama untuk menciptakan penjualan yang lebih baik untuk perusahaan tempatnya bekerja. Mereka harus menciptakan strategi bersama-sama, saling bertukar pengalaman saat menghadapi prospek dan lain sebagainya. Selain bekerja sama dengan tim, sales juga perlu menciptakan peluangnya sendiri dengan memperhatikan beberapa hal penting berikut ini:
1. Berbagi antusiasme untuk tim dan prospek
Anda pasti sering mendapatkan teman atau prospek yang sangat antusias dalam menceritakan suatu hal. Entah itu masalah hobi atau masalah-masalah lain yang tidak berhubungan dengan pekerjaan. Ketika Anda merasa ada kecocokan, Anda pun mendengarkan cerita mereka dengan sangat antusias, sehingga terjalin komunikasi dua arah yang baik.
Begitu juga dalam dunia sales, jika Anda ingin menciptakan penjualan, lakukan komunikasi Anda dengan prospek maupun tim yang dapat mengundang antusiasme mereka. Jika dengan tim, mereka akan lebih peduli untuk membantu Anda. Sedangkan bagi prospek, mereka akan lebih bersemangat untuk mengikuti proses pendekatan yang Anda lakukan.
2. Mengenal kompetitor Anda
Menghadapi kompetitor menjadi pekerjaan lain yang dimiliki oleh sales. Karena keberadaan kompetitor lah yang terkadang membawa semangat dan rasa malas untuk melakukan pekerjaan sales. Ketika penjualan gagal, tak sedikit dari mereka yang hanya fokus dengan berburuk sangka pada kompetitor.
Berhentilah menjadikan kompetitor sebagai biang kegagalan Anda. Daripada Anda menjadikan mereka musuh, lebih baik Anda menjadikan guru untuk menciptakan strategi yang lebih baik. Karena, mengamati cara kerja kompetitor akan membantu Anda untuk belajar atau mempelajari bisnis lain dan bagaimana mereka mempertahankan ekosistem bisnisnya dalam melakukan penjualan.
3. Pahami produk Anda
Tahukah Anda, ada banyak sales yang hanya mengenal produk dari wujudnya saja. Sebagai contoh, sales barang elektronik, anggap saja AC. Mereka hanya tahu AC yang ia jual hemat listrik, dingin dan murah. Padahal, yang mereka ketahui tersebut juga dimiliki oleh produk-produk lain dari kompetitor.
Penilaian tersebut menunjukkan bahwa sales tersebut hanya memahami produk dari fisiknya saja. Ia belum mengenal secara mendalam tentang produk tersebut. Seperti contoh di atas, sales seharusnya juga perlu mengetahui faktor-faktor lain yang menjadi nilai bagi prospek seperti bagaimana jaminan garansinya, bagaimana performa mesin, teknologi apa saja yang digunakan dan lain sebagainya.
4. Belajar dari kesalahan
Yang terakhir ini adalah yang paling penting dan patut menjadi perhatian utama salesperson. Jangan sampai kegagalan yang telah mereka alami sebelumnya terulang lagi di masa yang akan datang. Perbaiki proses-proses yang menggagalkan penjualan, manfaatkan sistem CRM untuk melacak riwayat proses dan mencari titik kesalahan yang terjadi.
Mengapa harus CRM? Kita tahu, kegagalan yang dilakukan oleh sales kebanyakan karena mereka salah dalam menafsirkan komunikasi dengan prospek. Bahkan tak sedikit pula sales yang lupa dengan apa saja yang sudah diceritakan oleh prospek sebelumnya. Kehadiran CRM membantu sales mencatat proses komunikasi dengan cepat dan tidak perlu memindahkan catatan berulang-ulang. Semua bisa Anda akses melalui smartphone dan dapat dilihat oleh seluruh tim.
Manfaat tersebut pun dapat Anda jadikan sebagai patokan untuk memperbaiki kesalahan dalam penjualan yang pernah dilakukan sebelumnya. Tim sales pun menjadi lebih siap menghadapi prospek, karena sudah memiliki data yang jelas dan lengkap.
Itulah empat hal yang harus diperhatikan oleh salesperson untuk menciptakan penjualan yang lebih baik. Bagi Anda para salesperson newbie, semoga informasi ini dapat membantu Anda memperbaiki kinerja penjualan Anda. Bagi yang sudah sangat profesional dan memiliki tips lain, Anda dapat berbagi dengan tim sales lainnya melalui kolom komentar di bawah ini!
Ilustrasi (c) Unsplash.com