Krisis dalam bisnis dapat terjadi kapan saja. Bahkan, penyebabnya pun dapat variatif mulai dari ekonomi global, gagal bersaing, bencana alam, pandemi dan lain sebagainya. Seperti yang terjadi pada masa COVID-19, banyak bisnis yang tumbang karena ketidak siapan dalam menghadapi pandemi dan juga imbas pandemi yang begitu besar dalam kehidupan masyarakat dan bisnis. Tidak ada yang bisa disalahkan dalam kondisi seperti ini, namun ketika krisis itu terjadi, maka yang harus Anda pikirkan adalah bagaimana cara Anda untuk tetap bertahan dan bangkit setelah krisis ini berhasil dihadapi. Berikut kami dari Sales1 akan memberikan beberapa tips untuk menjaga bisnis Anda tetap bejalan meskipun sedang krisis.
1. Memperbarui dan memperbaiki perencanaan
Anda memang sudah memiliki perencanaan bisnis yang disusun untuk jangka panjang dan pendek. Khusus untuk perencanaan jangka pendek, Anda harus bisa membuat pembaruan sebaik mungkin dengan menitikberatkan kondisi yang sedang Anda alami saat ini agar tetap bisa mencapai perencanaan jangka panjang tersebut. Jangan menunggu bisnis Anda kritis saat krisis untuk mengubah perencanaan. Lakukan sesegera mungkin agar Anda dapat mengubah keadaan secepat mungkin. Mari kita lihat sejarah produsen handphone globa, brand besar dengan jutaan pelanggan hancur dalam beberapa tahun karena mereka tidak mau mengubah rencana mereka. Mungkin, jika mereka bersedia merubah keputusan dari menggunakan OS yang mereka kembangkan ke Android lebih awal, mereka tidak akan kehilangan pelanggan. Selanjutnya, mereka juga salah dalam mengambil keputusan untuk menggunakan OS. Ketika mereka datang kembali dengan OS yang digunakan oleh publik, publik sudah menemukan pilihan lain yang tidak dapat membuat mereka bangkit kembali atau hanya bisa jalan di tempat.
2. Memperbaiki hubungan dengan pelanggan yang sudah dimiliki
Ketika krisis terjadi, maksimalkan penjualan dengan pelanggan yang Anda miliki saat ini. Anda tidak akan bisa bertahan lebih lama jika pelanggan Anda saat ini ikut pergi meninggalkan Anda. Pelanggan yang Anda miliki adalah pelanggan yang sudah memahami bagaimana bisnis dan produk Anda berdasarkan pengalaman mereka sendiri. Dengan demikian, Anda dapat dengan mudah untuk mencapai penjualan daripada Anda mencari pelanggan baru melalui prospek baru yang membutuhkan waktu lebih panjang.
3. Permudah layanan komunikasi dengan pelanggan
Jika dulu Anda sering melalaikan komunikasi dengan pelanggan, ubahlah mulai dari sekarang. Krisis yang Anda alami akan semakin berat untuk diselesaikan jika pelanggan Anda pergi. Untuk memaksimalkan poin #2, permudahlah komunikasi Anda dengan pelanggan. Dengan komunikasi yang lebih mudah ini diharapkan dapat menyelesaikan masalah pelanggan dan juga membuat pelanggan merasa lebih puas dengan pelayanan yang Anda berikan. Selanjutnya, mereka pun akan lebih mudah untuk merujuk Anda jika orang-orang di jaringannya membutuhkan produk yang Anda tawarkan.
4. Menggunakan data untuk memperbaiki dan menjalankan strategi dengan benar
Anda tentu memiliki data penjualan, data pelanggan dan data-data pendukung bisnis lainnya yang sudah Anda simpan sebelumnya. Jika data-data ini tidak Anda gunakan dengan maksimal sebelumnya, saat ini adalah saat yang tepat untuk mengubah kebiasaan tidak menggunakan data dalam menentukan perencanaan dan saat menyusun strategi. Penggunaan sistem CRM akan memudahkan Anda dalam menemukan dan menganalisa data. Sedangkan bagi perusahaan yang belum menerapkan CRM, ini adalah waktu bagi Anda berbenah dan tidak menutup mata terhadap sistem CRM. Mulai dari implementasi CRM inilah Anda akan lebih siap untuk menghadapi krisis di masa yang akan datang atau bahkan Anda bisa semakin menjauh dari krisis karena keberhasilan Anda dalam menjaga hubungan dengan pelanggan membuat bisnis Anda semakin meningkat.
Ilustrasi (c) Unsplash.com