Software CRM mengalami pertumbuhan pengguna yang sangat signifikan pada tahun 2018 ini. Aplikasi yang dapat diimplementasikan untuk berbagai macam kebutuhan baik untuk bisnis maupun untuk pemerintahan ini pun diperkirakan akan melampaui pencapaian penjualan sebesar $39.5 miliar yang didapatkan pada tahun 2017 lalu. Hal ini disebutkan oleh Gartner seperti yang dilansir oleh laman Financial Express. Pasar CRM pun berhasil mengambil alih posisi penjualan Database Management System (DBMSs) yang mencapai USD36.8 miliar pada periode yang sama.
CRM Merupakan aplikasi/software yang digunakan untuk kebutuhan pengolahan, strategi maupun praktik yang dapat membantu perusahaan mengelola dan menganalisa interaksi dan data pelanggan. Fitur yang ditawarkan ini lah yang berhasil membawa CRM menjadi aplikasi favorit perusahaan baik besar maupun kecil dalam pengolahan data untuk menjadikan bisnis mereka tumbuh lebih baik.
Direktur Riset Gartner memperkirakan pertumbuhan aplikasi CRM ini akan menembus angka 16 persen dan menjadi software yang mengalami pertumbuhan paling cepat.
“Pada tahun 2018, revenue software CRM akan melanjutkan kepemimpinannya, bahkan akan memimpin semua pasar software dan menjadi software yang mengalami pertumbuhan pasar tercepat dengan rata-rata pertumbuhan sekitar 16 persen” ungkap Julian Poulter, Direktur Riset Gartner dalam statementnya.
Alasan lain yang menjadi landasan pertumbuhan CRM yang cenderung meningkat adalah dikarenakan dalam tubuh internal perusahaan dapat bekerja sama dengan baik. Karena, pada umumnya meskipun berada pada perusahaan yang sama, antara tim sales dan tim marketing cenderung tertutup atau enggan berbagi informasi. Padahal, komunikasi internal merupakan salah satu tindakan yang dapat meningkatkan produktivitas pemasaran maupun penjualan.
Poulter menambahkan, kehadiran CRM yang dapat menghapus kesenjangan tersebut menjadi alasan mengapa perusahaan akan memilih aplikasi ini sebagai salah satu alat yang digunakan untuk pendukung penjualan maupun produktivitas tim internal perusahaan.
“Perusahaan ingin menghindari silo infomasi (sikap internal perusahaan yang cenderung tertutup atau enggan berbagi infomasi) dan mengubah pandangan 360 drajat terhadap pelanggan. Pandangan ini pun memungkinkan aplikasi melebihi kecerdasan buatan dan membuat para pengguna sistem CRM lebih efektif dalam bekerja”, pungkas Poulter.
Ilustrasi (c) Unsplash.com