Saat ini, tentu sangat mudah bagi Anda untuk menemukan jenis gaya dan teknik dalam penjualan yang bisa Anda terapkan selama proses penjualan. Tetapi, mengubah strategi yang terlalu sering juga tidak baik, karena Anda tidak bisa mengetahui mana yang efektif dan tidak untuk Anda pilih sebagai strategi utama dalam menawarkan produk. Memikirkan metode seperti apa yang cocok untuk produk dan layanan tentunya akan menjadi proses yang cukup panjang untuk Anda. Coba Anda bayangkan, Anda ingin menjual peralatan alat tulis kantor, meskipun ini bisa digunakan untuk anak sekolah, target pasar yang berbeda membuatproduk yang seharusnya dijual ke kantor-kantor, tidak sepenuhnya laku pada target pasar anak sekolah. Hal seperti ini lah yang perlu Anda perhatikan sebelum menjalankan strategi. Jika Anda selalu mengubah teknik dan strategi dalam menjual, kapan Anda bisa mengetahui efektivitas dari produk dan layanan Anda tersebut?
Artinya, meskipun Anda bisa menemukan metode, teknik dan strategi penjualan yang beragam, pilihannya akan semakin sempit menjadi bagaimana Anda dapat memenuhi kebutuhan serta harapan mereka terhadap suatu produk dan layanan terhadap pasar atau target pelanggan. Untuk itu, pada kesempatan kali ini, kami akan memberikan sedikit kiat-kiat dalam menawarkan produk yang sebenarnya merupakan bagian dasar dari penjualan namun akan selalu menjadi titik utama dalam menentukan strategi dan metode penjualan.
1. Memahami sisi emosional dari calon pelanggan
Emosi pelanggan bukan tentang rasa marah saja, tetapi keinginan, kebutuhan dan urgensi akan suatu solusi merupakan emosi yang terdapat pada diri pelanggan. Hal ini perlu Anda pahami untuk bisa mencapai penjualan. Semakin besar potensi nilai urgensi dari pelanggan, maka besar pula potensi pencapaian penjualan yang akan Anda dapatkan.
2. Fokus pada kebutuhan penting pelanggan
Masih berhubungan dengan poin #1, ketika Anda sudah memahami emosi pelanggan, selanjutnya filter semua yang Anda dapatkan dengan memfokuskan pada kebutuhan pelanggan. Ini dapat Anda jadikan titik kelemahan pelanggan agar bisa segera menggunakan produk atau layanan yang dapat menjadi solusi untuk pelanggan-pelanggan Anda.
3. Gunakan bahasa tubuh yang dapat meyakinkan prospek
Dalam meeting, bahasa tubuh yang Anda tunjukkan kepada pelanggan dapat menjadi awal kepercayaan pelanggan dan prospek. Jika dari bahsa tubuh yang Anda tunjukkan kepada prospek penuh dengan rasa ketidakpedulian terhadap masalah yang dihadapi oleh prospek, maka potensi yang didapatkan adalah gagalnya untuk menghasilkan kepercayaan yang menjadi awal dari proses terjadinya penjualan.
4. Bantu prospek untuk memahami nilai yang tidak terlihat
Suatu produk tentu memiliki nilai yang tidak dapat dilihat secara langsung, tetapi dapat dirasakan dalam jangka waktu yang lebih panjang. Contoh produk Anda memiliki harga 20% lebih mahal daripada produk lain. Tetapi, karena produk Anda ini lebih awet, maka pelanggan menjadi lebih hemat dalam pengeluaran hingga 40%, itu adalah contoh nilai yang tidak dapat terlihat bagi pelanggan namun dapat mereka rasakan untuk jangka waktu yang panjang. Jika prospek Anda berhasil melihat sisi ini, tentunya pelanggan akan lebih senang untuk segera menggunakan produk Anda.
5. Memilih prospek prioritas
Tidak semua prospek perlu Anda layani dengan cepat, ada kalanya mereka yang kurang berkualitas perlu Anda layani setelah Anda melayani prospek berkualitas. Dari sini, Anda harus bisa memilih prospek-prospek yang memang harus Anda prioritaskan. Untuk memudahkan Anda memilih prospek prioritas, kami sangat menyarankan Anda untuk segera menggunakan platform CRM. Dengan sistem ini, Anda dapat melihat sisi-sisi penting dari prospek yang dapat Anda pantau selama masa pendekatan.
Ilustrasi (c) Unsplash.com