Ingin mencapai closing yang menghasilkan penjualan juga membutuhkan strategi. Anda bisa melakukan closing dengan cara apapun, tetapi ini tidak akan menjamin Anda berhasil mencapai penjualan. Ketika strategi Anda untuk mencapai closing ini salah, maka bukan closing penjualan yang didapat melainkan closing tanpa penjualan. Bukankah jika Anda hanya lebih banyak menghasilkan closing yang tidak menghasilkan penjualan hanya akan membuat Anda membuang-buang waktu potensial yang seharusnya didapat? Maka dari itu, perbaiki cara closing Anda dengan mengikuti strategi-strategi untuk mencapai closing penjualan berikut ini:
1. Bernegosiasilah dengan orang yang tepat
Negosiasi yang Anda lakukan saat proses penjualan akan berujung pada berbagai kondisi.
- Pertama, orang yang bernegosiasi kepada Anda bukan pengambil keputusan.
- Kedua, orang yang bernegosiasi kepada Anda adalah seorang pengambil keputusan.
Dari dua kondisi tersebut, Anda juga akan menghasilkan proses yang berbeda. Maka dari itu, fokuskan proses negosiasi dengan orang yang tepat yakni sedang berhadapan langsung dengan pengambil keputusan. Jika Anda sudah berhadapan dengan prospek ini, maka Anda memiliki peluang yang lebih baik untuk mencapai hasil akhir dengan cara yang lebih cepat.
2. Memahami masalah utama dari prospek
Pemahaman Anda terhadap masalah menjadi pendorong penjualan selanjutnya. Anda sudah bernegosiasi dengan pengambil keputusan, tetapi tidak mengetahui masalah utama yang sedang mereka hadapi. Hal ini sama saja dengan prospek membuang waktu mereka untuk bernegosiasi dengan orang yang tidak mengerti apa-apa. Maka dari itu, cari informasi sebanyak mungkin untuk mengetahui masalah yang sedang dihadapi oleh prospek ini. Karena dengan pengetahuan akan hal ini akan mendorong keberhasilan dalam memberikan solusi melalui produk Anda.
3. Fokus pada masalah dan selesaikan
Ketika Anda sudah memahami apa masalah prospek selanjutnya fokuskan proses negosiasi Anda ini dengan pembahasan cara menyelesaikan masalah tersebut. Pengetahuan Anda akan kegunaan produk dan bagaimana cara produk Anda menyelesaikan masalah tersebut haruslah disertai dengan bukti yang kuat. Salah satu cara untuk meyakinkan prospek adalah dengan berbagi studi kasus yang benar-benar pernah dirasakan oleh pelanggan Anda sebelumnya.
4. Ketahui kapan harus mengatakan “Ya” dan “Tidak “
Prospek terkadang meminta banyak hal demi keuntungan pribadinya, maka Anda perlu memahami bagaimana cara mengatakan tidak kepada prospek atau pun kapan harus memenuhi permintaan mereka. Jika Anda hanya terpaku pada kata Ya dalam proses, tidak menutup kemungkinan closing yang Anda lakukan akan berakhir dengan penghasilan/keuntungan yang berkurang dikarenakan pada proses tersebut Anda selalu memenuhi permintaan prospek. Ini bukan closing yang baik, maka dari itu, Anda harus lebih memahami suatu kondisi kapan harus mengatakan “Ya” dan kapan harus mengatakan “Tidak”.
Ilustrasi (c) Unsplash.com