Tim marketing akan selalu sibuk untuk membuat strategi pemasaran dan juga memenuhi kriteria prospek untuk tim sales. Karena, dengan daftar prospek yang tepat dan berkualitas, tim marketing maupun tim sales dapat bekerja lebih efisien dan menghemat lebih banyak waktu untuk mencapai penjualan-penjualan baru. Dari sisi tim sales sendiri, ia harus terus melakukan pendekatan pada lead dengan menindaklanjuti secara berkala. Tentu yang menjadi pertanyaan adalah, seberapa banyak tim sales melakukan follow up agar bisa mencapai kesepakatan dengan prospek?
Follow up yang dilakukan oleh tim sales bisa tidak terbatas. Namun, untuk mempersingkat waktu, banyak saran yang diberikan oleh tim sales profesional dari luar negeri yang menyatakan bahwa lumrahnya follow up perlu dilakukan hingga 4 kali. Sedangkan saran lain dari sebagian sales adalah maksimal 7-10 follow up.
Mana yang benar? Semuanya benar, tergantung bagaimana Anda memilih. Jika Anda ingin mengejar target penjualan dengan baik, tentu Anda mengurangi jumlah follow up dengan mengikuti saran pertama. Artinya, jika dari 4 kali follow up yang sudah Anda lakukan tetapi tidak ada respon dari prospek, maka Anda perlu meninggalkan prospek ini.
Hal lain yang perlu Anda perhatikan sebelum closing dengan lead adalah sebagai berikut:
1. Tidak hanya mengirimkan email yang berisikan pertanyaan pembelian
Jika pada follow up pertama Anda sudah menanyakan kesiapan prospek untuk melakukan pembelian, maka pada email kedua, Anda perlu membuat email yang berbeda. Email tersebut haruslah yang tidak hanya berisikan permintaan pembelian saja, tetapi bagaimana Anda memancing minat prospek dengan informasi yang relevan dengan masalah prospek dan bagaimana solusi yang bisa diberikan oleh produk Anda.
2. Memilih media komunikasi yang berbeda
Anda dapat memilih beberapa media untuk dijadikan bahan komunikasi agar prospek tetap ingat dengan proses yang sedang dijalani dengan Anda. Untuk follow up pembelian, Anda dapat memilih email dan telepon secara bergantian. Sedangkan untuk metode komunikasi sebagai pengingat, Anda dapat memberikan komentar atau interaksi dengan prospek di media sosial. Tapi ingat, jangan pernah membahas masalah proses di tempat terbuka seperti media sosial.
3. Pengiriman email terakhir
Karena waktu Anda juga penting, sudah pasti Anda tidak ingin berlama-lama dalam berkomunikasi dengan prospek. Ketika Anda sudah merasa waktu yang diberikan lebih dari cukup, kirimkanlah email terakhir atau panggilan terakhir kepada prospek bahwa follow up yang Anda lakukan merupakan yang terakhir kalinya. Namun, Anda tetap harus memberikan pengingat kepada prospek apabila ia masih membutuhkan solusi yang Anda miliki, ia tetap bisa menghubungi Anda kembali. Ini perlu dilakukan agar prospek tahu kemana ia akan menghubungi Anda disaat mereka sudah benar-benar membutuhkan produk yang Anda miliki.
Apakah Anda sudah mengerti dengan apa yang harus dilakukan sebelum Anda menutup proses dengan prospek/lead? Silakan tinggalkan komentar Anda di bawah ini!
Ilustrasi (c) Unsplash.com