Dalam artikel kami sebelumnya, kami sempat membahas tentang perbedaan antara cara tradisional dengan solusi CRM untuk bank di Indonesia. Pada kesempatan kali ini, kami akan melanjutkan untuk melihat bagaimana proses sales yang dilakukan oleh bank antara cara tradisional dengan CRM di Indonesia.
Dalam perbankan pasti kita temukan bagaimana cara surveyor melakukan pekerjaannya untuk mendapatkan nasabah baru. Entah nasabah untuk kartu kredit maupun nasabah untuk pinjaman, dalam hal ini akan kami khususkan untuk surveyor nasabah pinjaman yang mana sering kali seorang sales melakukan survey ke rumah-rumah calon nasabah atau ke tempat dimana calon nasabah ini bekerja.
Cara tradisional cenderung memakan waktu yang lebih panjang dan lebih kompleks dibandingkan dengan bank yang menggunakan CRM. Berikut adalah proses bagaimana seorang surveyor melakukan tugas dengan cara tradisional dengan surveyor yang dibantu oleh CRM.
1. Persiapan menjalankan tugas
Untuk langkah ini, tidak ada perbedaan antara cara tradisional dengan menggunakan CRM. Persiapan tugas diberikan oleh kantor kemudian Surveyor berangkat untuk mengerjakan tugas yang diberikan
2. Menjalankan tugas
Tradisional: Sebelum memulai mengerjakan tugas, surveyor yang sedang tidak berada dikantor diharuskan ke kantor terlebih dahulu untuk mencari tahu data-data pelanggan yang lebih lengkap.
Solusi dengan CRM: Surveyor tidak perlu lagi ke kantor, karena data dan keperluan yang berhubungan dengan pelanggan sudah terkirim melalui CRM yang dapat dibuka melalui smartphone.
3. Dokumen yang dibutuhkan
Tradisional: Bank yang masih menerapkan metode tradisional akan meminta surveyor membawa berkas-berkas atau dokumen yang dibutuhkan mulai dari penawaran, brosur, tugas yang harus dikerjakan dan lain sebagainya. Ketika ada dokumen yang kurang, Surveyor akan kembali lagi ke kantor untuk mengambil dokumen tersebut atau menyuruh staff mengirimkan ke lokasi.
Solusi dengan CRM: Surveyor idak memerlukan dokumen dari kantor karena sudah tersedia pada CRM. Apabila membutuhkan dokumen bisa langsung diterima secara realtime tidak perlu lagi menunda meeting dengan calon nasabah.
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah bagaimana proses surveyor dengan cara tradisional dengan solusi menggunakan CRM.
Sekarang Anda dapat menilai proses bagaimana surveyor dan admin bank bekerja dengan cara tradisional dengan menggunakan CRM. Apabila perbankan di Indonesia bekerja dengan cara tradisional, mereka akan semakin tertinggal dengan bank yang sudah mengguankan CRM.
Sebagai contoh, Salah satu bank di Jakarta Timur akan memberikan tugas kepada surveyor yang saat ini masih berada di Jakarta Barat. Sedangkan calon nasabah saat itu adalah di Jakarta Barat juga. Bayangkan kalau surveyor ini harus kembali ke kantor terlebih dahulu. Berapa lama waktu yang akan ditempuh oleh surveyor ini? Mungkin jika masih ada surveyor lain, bank akan mengirimkan surveyor lain. Tapi, bukankah sebaiknya surveyor yang sudah berada di Jakarta Barat tersebut langsung berangkat menemui calon nasabah di lokasi tersebut?
Itulah mengapa, CRM ini penting bagi perbankan di Indonesia. Selain menghemat biaya operasional untuk transportasi juga menghemat tenaga para surveyornya. Selain lebih hemat, calon nasabah pun akan senang karena perusahaan tidak membuat mereka menunggu terlalu lama.
Butuh penjelasan lebih lanjut mengenai CRM untuk Bank di Indonesia? Silakan kirimkan email kepada kami ke hi@sales1crm.com. Kami akan senang hati menjelaskan lebih detail lagi tentang pentingnya CRM untuk Bank di Indonesia.
Ilustrasi (c) Pixabay.com