Penjualan Anda mengalami penurunan yang sangat signifikan? Ingin mengakhiri periode kelam penjualan Anda yang menunjukkan penurunan? Cobalah untuk mengikuti 10 tips meningkatkan penjualan online yang saat ini sedang menghadapi sengitnya persaingan dalam bisnis online
1. Mulai dari hal kecil
Apakah Anda pernah menghabiskan satu buah mangga dalam satu gigitan? Tentu tidak, yang Anda lakukan pasti menggigit sedikit demi sedikit sampai habis satu buah. Sama dengan halnya bisnis, Anda tidak bisa melakukan penjualan dengan keuntungan langsung dalam puluhan juta rupiah. Anda harus memulai dari nominal kecil terlebih dahulu. Meski pendapatan kecil, Anda bisa memperluas pasar. Itu artinya ketika pasar semakin luas, maka satu gigitan Anda sama dengan satu gigitan besar.
2. Membuat iklan animasi
Iklan animasi akan lebih disukai oleh pengunjung website atau halaman social media Anda dibandingkan dengan objek diam. Selain itu, iklan animasi cenderung lebih diingat oleh calon pelanggan dibandingkan dengan iklan statis.
3. Mengikuti tren liburan dan acara khusus
Menyesuaikan halaman website Anda dengan apa yang terjadi di dunia adalah merupakan salah satu faktor yang dapat meningkakan penjualan. Karena perasaan yang sama pada momen bisa dicurahkan oleh pelanggan Anda melalui website Anda. Jangan lupa, sajikan produk-produk yang sesuai dengan tema acara tersebut untuk semakin menarik perhatian calon pelanggan Anda.
4. Jadilah seorang ahli
Menjadi seorang ahli dapat menurunkan kekuatan kompetitor Anda secara signifikan. Jika Anda memiliki wawasan yang cukup luas untuk bisnis yang Anda miliki, Anda dapat menjadikan wawasan tersebut untuk menjaring pelanggan baru. Caranya dengan mengadakan seminar yang mana Anda sebagai salah satu sosok narasumber.
Hal lain yang bisa Anda dapatkan ketika Anda terlihat sudah ahli dibidang bisnis Anda, seminar yang Anda lakukan akan semakin meningkatkan kepercayaan prospek dan meningkatkan eksposur perusahaan Anda.
5. Menjaga hubungan baik dengan pihak yang membantu bisnis Anda
Jika Anda ingin meningkatkan penjualan, Anda bisa menjaga hubungan baik dengan pihak-pihak yang telah mendukung pertumbuhan bisnis Anda seperti supplier maupun reseller. Anda dapat berterima kasih kepada mereka dengan memberikan penawaran khusus atau rewards. Jika Anda mengayomi mereka, maka mereka juga akan terus mengayomi Anda.
6. Tetap jeli melihat peluang
Kegagalan terjadi ketika Anda berhenti dalam melakukan hal apapun termasuk dalam bisnis. Kemunduruan adalah salah satu “kejahatan” yang harus dilawan. Untuk melawan kemunduran tersebut, Anda harus bisa melihat peluang di depan Anda serta tetap berada pada visi dan misi perusahaan.
7. Membawa pelanggan kembali
Buat sesuatu yang dapat merubah website Anda. Kebanyakan, online shop mengabaikan kejenuhan pelanggan-pelanggannya dan tidak memperhatikan teknologi terbaru dalam dunia website. Kejadian ini pun membuat website semakin sepi dan penjualan pun mangalami penurunan. Jika Anda ingin membawa kembali pelanggan Anda, lakukan perubahan pada website Anda, serta menghubungi kembali pelanggan-pelanggan.
Disini, Anda dapat memanfaatkan CRM untuk membawa kembali pelanggan-pelanggan Anda yang telah pergi.
8. Kartu Bisnis untuk Anda dan karyawan
Ini mungkin cara lama yang bisa diterapkan. Mengapa masih memerlukan kartu bisnis? Kartu bisnis sering kali menjadi salah satu alat yang menjadi penghubung antara Anda dengan prospek Anda. Untuk itu, buatlah kartu bisnis untuk Anda maupun karyawan. Berikan kartu bisnis yang Anda miliki kepada pelanggan potensial meski pun tidak terlalu berminat dengan produk Anda saat ini.
9. Memprediksi bisnis
Setelah Anda menjalankan bisnis setidaknya selama dua tahun, Anda pasti bisa menilai apa saja yang terjadi dalam dua tahun tersebut. Kumpulkan semua data penjualan maupun data pelanggan Anda untuk memprediksi bagaimana penjualan Anda di tahun depan. Namun, meski sudah memprediksi bisnis jangan terlalu berharap bahwa prediksi Anda akurat 100%.
10. Mengkategorikan pelanggan
Jika Anda ingin meningkatkan penjualan online, Anda harus bisa membedakan pelanggan Anda berdasarkan kategori tertentu. Mana pelanggan yang cuma nanya doank tapi beli sedikit, mana yang suka nanya tapi beli dalam jumlah banyak, mana yang suka order tapi tidak transfer dan lain sebagainya. Hal ini perlu dilakukan untuk melihat dan menentukan mana pelanggan prioritas untuk bisnis Anda nantinya. Jika Anda merasa cara manual tidak efektif atau terlalu banyak memakan waktu, Anda dapat mengimplementasikan CRM untuk mengkategorikan pelanggan-pelanggan Anda.
Jadi, mana yang sudah Anda terapkan? Bagaimana hasil dari penerapan tips diatas? Silakan berbagi dengan pembaca lainnya dengan meninggalkan komentar dibawah ini.
Ilustrasi (c) Unsplash.com