Dalam menjalankan profesi sebagai marketer, menarik pelanggan memang sudah menjadi tugas Anda. Anda memegang titik krusial dimana Anda adalah yang menghubungkan pelanggan dengan sales yang nantinya bertugas menutup kesepakatan dengan prospek. Ketika Anda tidak dapat menarik minat prospek, tentu Anda telah melakukan kesalahan yang bisa saja belum Anda sadari. Atau, bisa saja strategi Anda dalam memasarkan produk juga tidak mengedepankan pelanggan.
Ada satu hal yang harus Anda perhatikan dalam memasarkan produk. Secara singkat, hal tersebut adalah “Buatlah pembelian lebih mudah, bukan menjadikan penjualan lebih mudah”. Dari apa yang kami sampaikan disini apakah Anda sudah memiliki gambaran tentang maksud dari kalimat tersebut?
Jika Anda dapat menerka dengan baik, cara pikir Anda secara cepat akan berubah. Anda juga akan merubah strategi Anda dalam menentukan strategi marketing Anda. Untuk lebih jelasnya, kami akan memberikan rincian tentang maksud dari kalimat tersebut.
Marketing adalah tentang bagaimana pelanggan melakukan pembelian dan hanya sedikit unsur didalamnya untuk penjualan. Mengapa demikian? Ketika Anda berpikir bahwa marketing adalah merupakan suatu pekerjaan untuk “membuat penjualan lebih mudah”, strategi tersebut akan memaksa Anda untuk fokus pada diri Anda sendiri, produk, perusahaan, channel serta tim sales Anda.
Bagi perusahaan yang menerapkan cara ini bisanya mengutamakan strategi penjualan untuk menjawab beberapa pertanyaan di bawah ini:
1. Apakah Anda akan mendorong penjualan produk melalui channel?
2. Haruskah Anda langsung memasarkan produk melalui retail?
3. Apakah penjualan akan lebih sukses jika menurunkan harga?
4. Kompetitor mana yang dapat melemahkan penjualan dengan harga yang Anda tentukan saat ini?
Jika diperluas lagi, melakukan strategi marketing dengan fokus pada penjualan cederung akan mengakibatkan kegagalan sehingga tingkat penjualan tidak sesuai dengan harapan atau keuntungan yang didapatkan tidak maksimal. Contohnya, pada poin ketiga, ketika Anda memasang harga murah, ternyata kompetitor mampu memberikan harga yang lebih murah, bisa dikatakan strategi Anda tidak berjalan. Anda pun harus memasang harga yang lebih murah dibandingkan dengan kompetitor jika ingin menarik pelanggan. Semakin rendah harga yang Anda pasang, semakin kecil pula keuntungan yang akan Anda dapatkan.
Sebaliknya, ketika Anda memikirkan strategi yang berbasis pada bagaimana “membuat pembelian lebih mudah”, akan mendorong Anda untuk memulai marketing dengan fokus pada pelanggan. Dengan strategi ini, Anda dapat memecahkan semua masalah yang berhubungan dengan pelanggan memanfaatkan rumus “Who, What, Where, Why, When dan How” yang pasti sudah tidak asing lagi untuk Anda, seperti:
1. Siapa pelanggan Anda?
2. Apa yang diinginkan oleh pelanggan?
3. Dimana pelanggan akan melakukan pembelian?
4. Mengapa pelanggan harus melakukan pembelian?
5. Kapan mereka akan melakukan pembelian?
6. Bagaimana cara mereka melakukan pembelian?
Dengan cara ini Anda tidak perlu khawatir lagi dengan kompetitor Anda. Mengapa demikian? Ketika Anda memahami target pelanggan, cara mereka melakukan pembelian, tempat mereka melakukan pembelian Anda dapat memaksimalkan pemasaran dengan mengikuti pola target pelanggan Anda tersebut.
Apakah Anda sudah memahami kalimat “Buatlah pembelian lebih mudah bukan membuat penjualan lebih mudah” yang kami maksudkan? Strategi mana yang menurut Anda akan lebih efisien? Silakan tinggalkan komentar Anda!
Ilustrasi (c) PxHere.com